Rilisan Online Admin Rilisan Online Admin

Ironi dan Komedi Eksplorasi di Republik Mimpi

Karena memang kami dulu dididik untuk memproduksi minyak dan gas bumi, bukan mencari dan menemukannya sendiri!!!

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Eksplorasi adalah:

Menjual blok migas sebanyak-banyaknya dengan komitmen sebesar-besarnya, tanpa peduli apakah ada data baru dan atau konsep baru tektonik - petroleum sistem di blok-blok baru itu.

Eksplorasi adalah:

Memberikan izin spec survey/joint study ke siapa pun yang minta daerah terbuka asal tidak overlap satu dengan lainnya. Dan jangan lupa joint study itu maksudnya anda membayar studinya kami memberi izinnya. Nah, karena kami ikut mengawasi dan juga bikin panel ahli reviewer-nya (yang seringkali tdd dari para pelaksana studi itu juga), maka tolong dipikirkan jugalah kami-kami. (tau sendiri khan maksudnya?)

Eksplorasi adalah:

Menitipkan dana-dana APBN ke spec-spec surveyor untuk akuisisi data baru dengan mengikuti saja tren di mana pun mereka rasa data itu bakal laku. Perkara teori tektonik apa dan mengapa daerah-daerah itu dipilih untuk spec survey biarlah orang-orang asing itu yang mengerti. Terlalu ruwet buat kami mikiri.

Eksplorasi adalah:

Bikin proyek-proyek studi persiapan lahan yang dikerjakan lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi menggunakan data yang itu-itu juga dengan beberapa pengaturan. Supaya kelihatan sebagai blok baru maka namanya harus baru. Perkara data seismiknya yang itu-itu juga (bahkan sebagian juga sudah nggak ada entah ke mana). Publik juga harus paham dan mengerti, cuma itulah yang mampu dilakukan oleh Republik ini. Apalah kita ini.. Mana mungkin kita mikir konsep-konsep terobosan yang canggih-canggih.. Mending jual beli data dan blok yang kita recycle saja. Toh persiapan juga dibiayai rakyat ini.

Apa? Studi Tektonik? Studi Cekungan? Wah.. Apa pula itu? Rasa-rasanya itu semua nggak ada kaitannya dengan eksplorasi. Itu khan kerjaan para akademisi/periset dasar yang jauh panggang dari api. Apa pula hubungannya dengan penemuan minyak dan gas bumi? Sori, kami kurang mengerti. Karena memang kami dulu dididik untuk memproduksi minyak dan gas bumi, bukan mencari dan menemukannya sendiri!!!

Read More
Rilisan Online Admin Rilisan Online Admin

(Coal Bed Methane di Indonesia)

Pada sidang Dewan Eksekutif AAAPG semalam di Hangzhou, Cina, yang dihadiri perwakilan dari 14 negara, saya dan Prof Eddy Subroto (ITB) berhasil menarik Komite Eksekutif AAAPG (Association of Afro-Asia Petroleum Geochemists) untuk menyetujui pelaksanaan konferensi asosiasi berikutnya (kesembilan) Maret 2015 di Indonesia.

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Pada sidang Dewan Eksekutif AAAPG semalam di Hangzhou, Cina, yang dihadiri perwakilan dari 14 negara, saya dan Prof Eddy Subroto (ITB) berhasil menarik Komite Eksekutif AAAPG (Association of Afro-Asia Petroleum Geochemists) untuk menyetujui pelaksanaan konferensi asosiasi berikutnya (kesembilan) Maret 2015 di Indonesia.

Sengaja saya perjuangkan hal tersebut karena pertimbangan strategis manfaatnya untuk komunitas ilmiah geologi perminyakan (petroleum geology) Indonesia pada khususnya dan industri migas Indonesia pada umumnya terkait dengan rintisan usaha kita untuk mulai menggarap unconventional hydrocarbon di Indonesia seperti: CBM, Shale Gas, Tight Gas, Shale Oil, dan Hydrate yang lebih dari 50% sainsnya adalah domain dari Geokimia Perminyakan (petroleum geochemistry).

Banyak negara-negara Afro-Asia juga baru memulainya, dengan Cina sebagai pelopor terdepan di ranah tersebut. CBM Indonesia baru mulai empat tahun yang lalu (2008): kontrak pertama CBM Indonesia di Sumsel (Sekayu - Ephindo/Medco). Shale Gas, Tight Gas, dan apalagi Shale Oil masih ada di laci-laci riset lembaga-lembaga pemerintah kita dan juga sebagian dari Departemen Eksplorasi - New Venture company besar di Indonesia (Chevron, Pertamina).

Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk menarik event penyelenggara tiga tahunan Konferensi AAAPG ke Indonesia untuk dijadikan ajang tukar informasi dan mempercepat - menstimulasi riset dan aplikasi unconventional hydrocarbon tersebut di Indonesia. Mudah-mudahan lembaga-lembaga Pemerintah terkait kita (BPMigas, Ditjen Migas, Badan Geologi, LIPI, BPPT) tergerak juga untuk menyambut dan mendukung event tersebut, dan juga terutama asosiasi-asosiasi profesi kita (IAGI, HAGI, IATMI, IPA) mau mendukung dan jadi supporting organization bagi pelaksanaannya.

Khusus ke para sahabat dan sekaligus supporter kawan-kawan kebumian saya mohon bantuannya kalau-kalau ada yang punya jaringan bisa memfasilitasi kita untuk mendapatkan izin penggunaan Gedung Konferensi Asia Afrika di Bandung sebagai tempat penyelenggaraan event tersebut. Supaya ada gaung semangat sejarah Asia-Afrikanya lah....

AAAPG terbentuk pada 1985 (27 tahun yang lalu) di India dengan founder members dari Cina dan India, yang nampaknya memang sedang getol-getolnya "memerdekakan diri" dari pengaruh internationalisasi gaya barat di asosiasi-asosiasi seperti AAPG (dengan dua ‘A'), IAGC (International Assoc. of Geochemistry), Geochemical Association (penerbit buku Geochemica et Cosmochemica Acta), Association of Applied Geochemistry (AAG), North America Geochemical Society (NAGC), European Assoc. of Geochemistry (EAG), European Assoc. of Organic Geochemistry (EAOG), dan lain-lain. Selain itu di akhir 80an itu, Cina (dan India) juga mulai melangkah ke Afrika dan Timur Tengah, sehingga mereka merasa perlu juga untuk merangkul "Afrika" dalam asosiasi, sehingga nama asosiasi menjadi "Afro-Asia".

Konferensi pertama AAAPG di Dehradu, India, 1985; kedua di Beijing, Cina, 1988; ketiga di Melbourne, Australia, 1992 (orang cina bilangnya: Odalia), yang keempat di Arusha, Tanzania, 1996; tahun 1998 dari Ong Han Ling dan dari Eddy Subroto siap untuk melaksanakan di Indonesia tapi karena kerusuhan ‘98 maka dibatalkan; kelima di New Delhi, India, 2000; keenam di Beijing lagi, Cina, 2004; ketujuh di Abuja, Nigeria, 2008, dan kedelapan di Hangzhou Chona 2012 sekarang ini. Jadi karena ada sejarah pembatalan itu, ketika Indonesia mengajukan lagi untuk diadakan di Jakarta, Bandung, atau Bali, board menyetujuinya (setelah bersaing dengan India).

Read More
Rilisan Online Admin Rilisan Online Admin

Mengingatkan: 5 Jenis Semen yang Umum Mengikat Butir-Butir Sedimen Kita

(Sambil nunggu boarding di lounge garuda, JKT-BPN untuk fieldtrip Mahakam dengan talisman malaysia.)

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

  • Silika
    Keras berkilau berseri karena kristalnya tumbuh di kwarsa asli, dikubur sampai suhu 120-an di dalam bumi.

  • Lempung
    Direndam lama di air bisa mrotoli, pelapukan feldspar oleh air asal atau air tawar dengan pCO2 tinggi, hati-hati manasi reservoir untuk secondary recovery, bisa kesumbat lubang karena lempung migrasi.

  • Kalsit
    Keras tapi getas, membuih ramai saat ditetes asam klorida; air asalnya laut atau kalsium tinggi, bisa juga muncul dalam dan panas bersama besi.

  • Dolomit
    Berdesir memasir seperti gula, membuih sedikit di asam klorida, dari kalsit jadi dia ditambah rongga, bisa karena air asin cekungan dalam atau air tawar kaya magnesia, tidak brwarna di alizarin merah.

  • Besi
    Keras tegar dan merah, berdenting bila ditempa, bisa efek akhir permukaan di singkapan-sigkapan, menunjukkan akses utama pada oksigen bila jumpa di kedalaman sana)

(Sambil nunggu boarding di lounge garuda, JKT-BPN untuk fieldtrip Mahakam dengan talisman malaysia.)

Read More
Rilisan Online Admin Rilisan Online Admin

(Dulu Kupikir Cukup Saja Menguasai Sains dan Teknologi)

Dulu ku pikir cukup saja menguasai sains dan teknologi; dan tidak terlalu banyak paham yang bertentangan dalam menerangkan proses-proses bumi: no worry!

Makin ke sini ternyata harus juga belajar manajemen bisnis dan ekonomi, untuk memahami nilai-nilai aplikasi sains dan teknologi bagi manfaat langsung sehari-hari, ...

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Dulu kupikir cukup saja menguasai sains dan teknologi; dan tidak terlalu banyak paham yang bertentangan dalam menerangkan proses-proses bumi: no worry!

Makin ke sini ternyata harus juga belajar manajemen bisnis dan ekonomi, untuk memahami nilai-nilai aplikasi sains dan teknologi bagi manfaat langsung sehari-hari, ...

Eee ... ternyata kemudian harus mengerti juga politik dan ideologi,… Karena nilai-nilai tadi jadi sangat kontras berbeda dari sisi politik dan ideologi yang berwarna-warni. Contohnya: ketika membahas blok-blok migas yang mau habis masa kontraknya di negeri ini, para ahli ekonomi sumber daya bumi yang punya ideologi politik ekonomi sebagai turunan dari kapitalisme dan liberalisasi akan dengan serta merta menegasikan peran perusahaan negeri sendiri untuk memegang kendali, mereka lebih suka semua dihitung dalam angka efisiensi ekonomi, lupa memasukkan faktor nasionalisme, kerakyatan, kemerdekaan energi sebagai angka-angka yang musti juga di-kali bagi; ...

Dan itu semua belum selesai, karena puncaknya adalah kita harus belajar juga ilmu sosial, psikologi, dan tasawuf-filosofi: untuk bisa faham kenapa kelompok-kelompok seperti mereka itu susah sekali percaya pada kemampuan bangsa sendiri, dan lebih suka mengkalkulasi semua keputusan hanya dengan dasar ekonomi pasar untung rugi, ...

Ya Allah, susah sekali bikin perubahan di negeri ini ... Segala kepintaran, pemahaman, pengertian dan keahlian kayaknya harus dikerahkan di atas landasan ikhlas dan mengabdi, baru kemudian revolusi bisa terjadi!!! Bismillah...

Read More
Rilisan Online Admin Rilisan Online Admin

(Semburan Muara Enim)

Mudah-mudahan saja analisis berdasarkan info regional geologi dan petroleum sistem untuk Muara Enim yang saya tuliskan tadi benar dan dapat membantu menenangkan masyarakat setempat.

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Dari informasi peta geologi dan pengetahuan tentang sistem migas-batu bara bawah permukaan di daerah Muara Enim dan sekitarnya dapat diperkirakan bahwa semburan yang terjadi di lubang pemboran tambang batu bara PT TME tersebut merupakan semburan gas metana biogenik dangkal dari lensa-lensa batu pasir di dalam Formasi Muara Enim yang keberadaannya berselingan dengan lapisan lempung dan batu bara (yang sedang dieksplorasi tersebut). Sifat dari semburan akan sementara karena volumenya diperkirakan tidak begitu besar (karena hanya dari lensa-lensa batu pasir, bukan dari lapisan memanjang meluas batu pasir), sehingga diperkirakan durasi semburan hanya akan satu - dua hari saja. Kedalaman asal semburan juga diperkirakan tidak akan lebih dalam dari 200 meter atau malahan mungkin hanya beberapa puluh meter saja (sesuai dengan karakter dan kebiasaan pemboran batu bara yang biasanya hanya sekitar 50 meter saja).

Sumber dari gas di dalam lensa-lensa batu pasir tersebut bisa jadi berasal dari gas yang “expelled” atau keluar dari lapisan-lapisan batu bara yang lalu masuk ke dalam batu pasir selama proses penguburan, atau mungkin juga dari lempung karbon yang kaya organik yang mengalami fermentasi (peragian) oleh bakteri – seperti kasus biogenik gas di tempat penimbunan sampah. Dengan demikian kemungkinan besar komposisi gasnya adalah 99% metana (CH4) dan komponen-komponen lain hanya minor/trace saja.

Meskipun demikian patut juga diwasapadai kalau-kalau ada CO dan Sulfur (H2S) keluar dari lubang bor tersebut meskipun kemungkinannya kecil.

Yang perlu dilakukan adalah membuat perimeter daerah bahaya sampai di area seputaran lubang yang dihujani oleh material lumpur/pasir yang terlontarkan (mungkin 50 - 100 meter radius saja), dan terus memonitor semburan sampai reda, menghindarkan kegiatan yang menimbulkan percikan api di sekitar area tersebut, dan juga memonitor arah angin sehingga setiap saat bisa diperingatkan supaya orang menghindari area-area down-wind dari lubang bor. Dengan demikian kemungkinan besar semburan Muara Enim ini tidak sama dengan semburan Lumpur Lapindo (2006 - sekarang), karena lumpur Lapindo disemburkan dari kedalaman dua - tiga kilometer di bawah permukaan tanah dan berasal dari zona overpressure-regional dan akuifer yang cukup luas sehingga tidak habis-habis sampai sekarang (diperkirakan 31 tahun baru benar-benar selesai).

Mudah-mudahan saja analisis berdasarkan info regional geologi dan petroleum sistem untuk Muara Enim yang saya tuliskan tadi benar dan dapat membantu menenangkan masyarakat setempat.

Berita terkait:

Read More