Seminggu Lagi 5 Tahun Lumpur Lapindo

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

  1. Persis seminggu lagi 29 Mei 2011, genap lima tahun tragedi Lumpur Lapindo; usaha bersih-bersih diri masih terus menjadi, memanfaatkan momen lima tahun ini.

  2. Akan ada acara gede-gedean ngumpul para ahli asing di Porong untuk justifikasi atas nama geologi, hanya dua orang Indonesia yang diundang bicara, satu dari Lapindo dan satu dari BPMigas.

  3. ITS, UGM, ITB, BG, BPPT, LIPI, IAGI, HAGI, IATMI dan lainnya yang juga riset di sana tak ada yang dikasih waktu presentasi, cukup sebagai penggembira saja.

  4. Jadi ingat dulu Februari 2007 IAGI juga pernah jadi ajang justifikasi dengan bikin seminar pincang tak berimbang; pro gempa di panggung, yang anggap itu kesalahan pemboran di floor saja.

  5. Terus di Afrika Selatan acara AAPG: Lumpur Lapindo sempat disesikhususkan dan berakhir dengan lebih banyak yang menganggap itu karena kecerobohan pemboran.

  6. Nanti acara seminar 26 Mei itu menampilkan sepuluh pembicara dari Inggris, US, Norwegia, Jepang, Rusia, Australia, dan dua dari Indonesia dari Lapindo dan BPMigas. Hikkksss.. Sepuluh banding dua, yang dua itu pun hanya mewakili satu visi, lageeee…

  7. Para ahli Indonesia dari berbagai universitas dan lembaga penelitian hanya diundang partisipasi mendengarkan dan diskusi, dan mungkin jadi legitimasi kesimpulan-kesimpulan yang sudah ditulis sebelum dimulai.

  8. Memang asyik menyimak ekspat-ekspat itu bicara, tapi lebih asyik lagi kalau peneliti Indonesia juga punya waktu bicara, bukan hanya dari Lapindo dan BPMigas saja. Lagian koq tendensius dan memihak banget: kenapa justru Lapindo dan wakil BPMigas yang bicara? Mereka berdua segendang, sepenarian. Mustinya dari pihak-pihak lain (dari Universitas terutama) yang lebih independent atau sekalian bersebrangan madzhab dengan mereka berdua juga bicara.

  9. Rasanya seperti zaman penjajahan dan bodoh sekali kita ini karena sebagian besar dari kita selalu  anggap ekspat lebih jago dari kita sendiri.

  10. Memangnya mereka anggap apa: Amin Widodo ITS, Hasanuddin ITB, Zainuddin BG, Ben Sapiie ITB, Agus Hendratno UGM, dan lainnya yang juga riset dan punya pendapat tentang Lumpur Lapindo..

  11. Terus kenapa cuma dari Lapindo dan BPMigas yang mereka undang bicara? Apakah mereka tidak tahu Indonesia punya Universitas dan lembaga yang juga riset di Lumpur Lapindo?

  12. Memang menyedihkan dan menjengkelkan, tapi itulah kenyataan: mental inlander terjajah masih selalu  ada di kepala kita.

  13. Bahkan di dunia sains pun para admin birokrat dan politisi kita tidak bisa menghargai saintisnya sendiri.

  14. Jadi mari kita sama-sama ke Porong 25 - 26 Mei ini untuk  menyerahkan harga diri saintifik kita ke para ahli asing dan menyediakan diri dimanfaatkan pihak tertentu untuk  bersih-bersih…

Previous
Previous

Lima Tahun Tragedi Lumpur Lapindo: Perspektif Geologi

Next
Next

Sedimen Berjanji (Bukan Qasidah Barzanji)