Tantangan Utama Eksplorasionis Indonesia
Dirilis pertama di Facebook pribadi.
Tantangan utama eksplorasionis Indonesia: menemukan lagi lapangan-lapangan migas raksasa setara duri atau minas di cekungan-cekungan Indonesia lainnya atau grasberg, estberg, batuhijau di jalur mineralisasi lainnya. Melawan arus ke-putus asa-an masal yang diakibatkan oleh cara berpikir vertikal yang instan yang mudah dibentuk oleh opini bahwa tanah air kita sudah habis sumber daya migas dan mineralnya, bahwa puncak minyak sudah terjadi dan kita tinggal menuruni jalan menuju lembah dalam krisis energi.
Orang hanya baru mulai bicara discovery lagi kalau ada data, data, dan data diakuisisi, tetapi ketika disuruh berpikir di mana seharusnya menanam uang untuk menguak raksasa di dalam bumi semua angkat bahu bahkan angkat kaki sambil bertanya kembali: bukankah migas dan mineral kita sudah habis dan kita tidak punya apa-apa lagi?
Itulah lingkaran setan yang sengaja diciptakan oleh orang-orang yang mengerti tentang psikologi masyarakat yang terbiasa melihat semuanya ada di muka bumi tanpa perlu mencari menggali pun mereka dapatkan apa yang mereka ingini. Masyarakat firdaus yang hilang, masyarakat surga khatulistiwa yang sudah mati rasa eksplorasi!
Nah, tantangan tambahan eksplorasionis Indonesia juga: mengubah pola pikir para perencana dan pengambil keputusan negara ini dengan pola pikir eksplorasi. Bukan hanya membuta mengikuti para pemanen penjarah harta kekayaan bumi dari luar negeri yang bertubi-tubi menghujani kita dengan global warming, carbon credit, super health environment safety, eco-labelling, pesimisme lunglai dan anti otokrasi.
Kalau kita terus diam mengekor membebek pada mereka: makin jauhlah kita terbenam dalam kebodohan massal ayam mati di lumbung padi yang disembunyikan para penjarah negeri! ayo bangkit, ayo eksplorasi!