(Krisis Energi Indonesia ini Sebagian juga Karena Kesalahan Geologist)

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan geologist, termasuk saya dan anda — yang kebetulan geologist dan membaca status saya ini — yang mendiamkan atau tidak berusaha keras mengoreksi kebijakan pemerintah yang mendasarkan program pengelolaan migas, mineral dan batu bara indonesia:

  1. Hanya pada cadangan yang sudah ada bukan pada sumber daya yang harus ditemukan,

  2. Hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber-sumber baru di daerah baru dengan konsep-konsep baru, 

  3. Hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia (itu pun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di indonesia sendiri, 

  4. Hanya pada euphoria menerapkan konsep-konsep eksplorasi baru indonesia yang diciptakan periset asing dan bukannya mendorong penemuan konsep baru oleh periset Indonesia sehingga kita lebih punya bargaining dan tidak keduluan meraup informasi tentang daerah kita sendiri, 

  5. Hanya pada spirit kemudahan perizinan spec survey oleh pihak asing dan bukannya mengalokasikan dana untuk riset gede-gedean dan spec survey sendiri sehingga data tidak dikangkangi pihak asing selama mereka mau dan kita hanya gigit jari, 

  6. Hanya pada kekinian dan bukan pada masa depan.

Lalu di mana? Ke mana? Siapa? Mana itu para geologist hebat yang katanya didikan sekaligus pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen, Lasut, Katili dan senior-senior legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita ber-sibuk ria dengan mengerjakan proyek-proyek menguliti cadangan yang sudah ada atau paling jauh mereka-reka di mana ada prospek di blok baru di dekat blok dan sumur lama dengan konsep yang itu-itu juga? Mana riset kita? Mana doktor, profesor, spesialis, eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik Indonesia baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan-cekungan baru kita? Pada ke mana para ahli mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah berpuluh tahun diceritakan pendahulu kita? Ketika ku tengok di ruang-ruang kuliah pun para pendidik sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir di sana; kalau pengorbanan para mahasiswa yang tidak sempat diajar dosen-dosennya itu diganjar dengan temuan riset baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan migas, mineral dan batu bara yang signifikan sih alhamdulillah wa syukurillah.

Tapi ternyata temuan-temuan baru itu pun tidak ada, riset pun tidak bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri dengan kebutuhan industri yang ingin mencari gampangnya saja mendidik sekaligus memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi rutinitas pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan yang sifatnya riset breakthrough konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan baru migas, mineral, batubara Indonesia. Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah bangkit,..minimal sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis: bukan hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!!! 

Previous
Previous

Logika dan Mentalitas Bangsa Terjajah:

Next
Next

Tantangan Utama Eksplorasionis Indonesia