Batunya Salah

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Aneh tapi nyata. Ada yang begitu tergila-gilanya pada bacaan alat dan interpretasi sampai-sampai ketika diunjukkan hasil pemboran inti di titik ukurnya, masih juga berkilah: SALAH! BATUAN ITU SALAH! Harusnya dengan resistiviti segitu batunya bukan itu! LHO?!

Lebih seru lagi ketika diingatkan: dalam sayatan anda gambarkan lempung setebal 40 meter melampar ke mana-mana, padahal ini lingkungan pantai berpasir kasar yang dari data stratigrafi pemborannya tidak pernah ketemu lempung sebegitu tebalnya! Apa jawabnya? Saya melihat data pak, kalau datanya menunjukkan seperti itu mau apa? "Datanya apa?" Tanyaku. Lha ini: resistiviti segini ini sepanjang kedalaman ini khan harusnya lempung, pak?!!

WHATT?!!! Itu resistiviti, ... bukan BATU!! Kalau data batu dari pemboran dan dari lingkungan geologinya tidak pernah ada lempung setebal itu, ya jelas-jelas interpretasi resistiviti anda harus dikalibrasi ulang!

Nggak bisa, pak; itu batu dan geologinya yang harus dikoreksi. Alat ini canggih, resistivitinya real, fakta, tidak mungkin menipu atau salah: resistiviti segitu di mana-mana adalah lempung. Saya ini geologist juga lah pak, dan saya sudah nge-run alat resistiviti ini 25 tahun lamanya. Jadi saya tetap berpendapat: itu adalah lempung 40 meter tebalnya!!!

OK, deh kalau begitu. Silakan saja tetap dengan pendapatnya, tapi saya tidak akan tandatangan menyetujui keseluruhan program yang didasarkan pada interpretasi geolistrik anda ini!!!

Previous
Previous

(32.000 Liter Air itu Amblas Begitu Saja)

Next
Next

Tentang Rembesan Minyak dan Lainnya