Kipas Aluvial atau Faset Segitiga?

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Kipas aluvial adalah morfologi serupa kipas dengan ujung titik kipas ada di bagian atas (apex) dan ujung setengah lingkaran kipas membentang di bagian bawah (obe), yang keseluruhan unitnya seolah "bersandar" pada suatu dinding lembah/tepian suatu cekungan, di mana di bagian atasnya berhubungan dengan suatu alur/saluran yang pada waktu-waktu tertentu menjadi sungai/aluvial.

Bentukan kipas aluvial ini khas terjadi di tepi-tepi cekungan yang dindingnya merupakan patahan normal atau patahan turun. Kalau tidak ada alur/saluran di atasnya, maka bentukan ini kita sebut saja sebagai faset segitiga atau triangular facet yang merupakan ciri jalur patahan normal (patahan turun).

Selain ada atau tidaknya saluran di atasnya beda antara Kipas Aluvial dengan Faset Segitiga adalah pada karakter sedimen yang membentuk tumpukannya. Pada kipas aluvial ada tekstur dan struktur hidrodinamik (transport dan pengendapan dengan medium air), pada Faset segitiga hanya didapatkan tekstur longsoran "kering" — landslide/creeping/rockfall....

Di Tarusan Kamang, Kabupaten Agam, mungkin saja kedua jenis morfologi itu berkembang!

Previous
Previous

Mari Kita Cegah Sama-Sama Kebohongan Publik Ini (Blok Mahakam Lagi)

Next
Next

Prinsip-prinsip Stratigrafi (dan Terjemahan Pusingnya Dosen yang Sedang Bongkar-bongkar Referensi)