Analogi

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Ada 3 kemungkinan:

  1. Kontaknya miring karena kondisi hidrodinamik,

  2. Terjadi water coning karena pressure drop berlebih pada kondisi water drive yang kuat sehingga minyak tersapu pergi ke daerah “attics” dan area sekitar menjadi berisi air,

  3. Reservoir pada sumur yang berisi air semua pada level yang harusnya dia masih berminyak itu ternyata berada pada fasies yang berbeda dari reservoir se-zona di sumur-sumur produksi dan dipisahkan oleh permeability barrier (main channel versus cut-off channel, meandering channel versus crevasse splay, dan sebagainya).

Jadi, jangan buru-buru menyalahkan geologis.

 

Ada 3 kemungkinan juga:

  1. Otaknya miring karena tekanan jiwa berlebihan di kondisi hidup over pressure dinamis,

  2. Terjadi physical reminiscence dan kembali ke masa kecil karena pressure drop berlebihan pada kondisi jor-joran mengejar keduniawian di mana tiba-tiba kegagalan bertubi-tubi menimpa,

  3. Perbedaan kontras fasies jiwa antara diri dan lingkungan, dipisahkan oleh psychological barrier yang kadang nampak kadang hilang.

Jadi, jangan buru-buru menyalahkan dokter jiwa.

Previous
Previous

Menggeologikan Dikotomi

Next
Next

Patahan dan Lipatan Bukanlah Kedudukan Asal