Patahan dan Lipatan Bukanlah Kedudukan Asal

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Patahan dan lipatan bukanlah kedudukan asal. Mata kita melihat mereka pun berbeda-beda.

Kita dapat saja mengira dan menggambarkan kenampakan perlapisan sebagai patahan dan lipatan dari apa yang kita lihat:

  1. Di singkapan-singkapan,

  2. Di bentang-bentang alam,

  3. Dari pandangan foto udara dan satelit dari jauh, maupun

  4. Pada refleksi-refleksi gelombang seismik di sayatan-sayatan penampang bawah permukaan.

Sekali lagi: mengira dan menggambarkan! Bukan memastikan.

Karena kepastian hanya bisa ditambahkan kalau kita lengkapi gambaran itu dengan cerita tentang:

  1. Bagaimana hubungan satu dan lainnya serta,

  2. Gaya tekanan - regangan apa yang menyebabkannya, dikaitkan dengan,

  3. Proses sejarah geologi daerah yang bersangkutan, yang bersesuaian dengan,

  4. Cerita geologi keseluruhan yang diyakini, diamini, diikuti oleh semua orang.

Dengan demikian barulah perkiraan gambaran model lipatan dan patahan itu menjadi lebih pasti: dalam ukuran relatif pengetahuan manusia yang hanya sejengkal.

Sejatinya: bagaimana, kenapa, dan seperti apa mereka melampar adalah sepenuhnya rahasia Tuhan. Kita hanya bisa mengira-ngira dan memperkecil ketidakpastian dengan cerita geologi: yang lagi-lagi terserah kepada Tuhan untuk memberikan kebijakan-Nya kepada kita u/dapat memahamkan.

Ada lagi yang bilang: ah, peduli apa dengan cerita-cerita geologi; yang penting gambaran kita tentang lipatan dan patahan itu bermanfaat untuk kemanusiaan. Perangkap minyak yang tepat ditembus pemboran, mineralisasi yang jalurnya melampar di rekahan, pergerakan tanah yang diantisipasi dari geometri - dinamika patahan, dsb, dsb. Azas manfaat itulah kebenaran!

Memang pada satu sisi pragmatisme seperti itu dapat dibenarkan. Tapi untuk keperluan prediksi ke ruang sekitar dan waktu ke depan (yang berarti juga asas manfaat yang lebih luas digunakan) maka sangat lah diperlukan untuk bertindak filosofis cendekiawan. Yaitu mencoba mendekati kebenaran: bagaimana sebenarnya lipatan dan patahan itu dititahkan. Mencoba lebih mengefisienkan pencarian dengan kebenaran yang mendekati makna hakiki ayat Illahiah.

Jadi, jangan sekedar mencorat-coret ketidakmenerusan lapisan bumi. Pahami. Dan semuanya akan jadi lebih berarti, sedikit lebih pasti.

 
Patahan dan Lipatan.jpg
Previous
Previous

Analogi

Next
Next

(Prediksi Semburan Lumpur Lapindo)