Blok Migas Indonesia Gak Payu!?

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Woodmac bilang ada empat hal yang membuat kurang lakunya penawaran blok-blok migas tahun-tahun terakhir ini; 1) Fiscal Instability, 2) Cumbersome Beaurocracy, 3) Short Duration between Tender, 4) Lack of Quality Acreage and Technical Data.

Menurut aku, bottom line-nya tetap di "Lack of Quality Acreage and Technical Data”. Seburuk apapun birokrasi, fiskal maupun strategi durasi tendernya, kalau daerahnya bagus, konsepnya baru dan menantang, prospek sumber dayanya raksasa, datanya cukup, dan banyak discovery di sekitarnya, maka tiga hal pertama yang disebutkan Woodmac itu gak akan jadi masalah.

Di Nigeria yang bergejolak aja orang datang koq, di Iraq yang bomnya tiap minggu mbhledhos aja orang berbondong-bondong ikut tender koq,... Bahkan biarpun Chavez nyebelin, tetep aja Exxon bertahan di sana.

Soalnya ya itu tadi: barangnya luar biasa!!

Nah, kita di Indonesia ini kacau: Ditjen Migas - BP Migas sepertinya gak punya ide tentang apa yang menarik dan apa yang tidak menarik; kita gak bisa meng-highlight daerah mana yang bisa punya kemungkinan discovery besar atau tidak, data-data eksplorasi tidak kita akuisisi sendiri, kita serahkan ke spec-spec surveyor untuk memikirkannya; ide tentang mana yang bagus dan tidak selalu datang dari orang-orang asing itu. Kita bangsa tolol, gak tau apa yang kita punya.

Aku sudah usulkan mekanisme kelembagaan dan teknisnya untuk menghimpun sebesar-besar potensi explorationist Indonesia menyumbangkan ide dan implementasinya bagi ditemukannya prospek-prospek baru di daerah-daerah lama maupun baru. Mudah-mudahan mereka sadar. Dan bentar lagi bisa berubah.

28 Juni nanti aku akan bicara di forum mereka untuk bikin road map eksplorasi/hulu migas Indonesia. Ada beberapa poin yang aku perlu benchmark ke konco-konco.. Dalam waktu dekat aku share.

Previous
Previous

S.O.S. Blok Migas Indonesia: ke Mana Saja Ahli Eksplorasi Kita?

Next
Next

3D Seismic Tidak Bisa untuk Verifikasi Orang Stres dan Sakit!