Catatan Komunikasi Tentang Gunung Padang

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Q: Ass wr wb, Kang kalau boleh saya tau bidang apa yang Kang Andang dalami?

A: Sedimentologi dan Stratigrafi.

Q: Oh, apa ada hubungannya dengan sejarah..?

A: Saya mempelajari lapisan-lapisan bumi yang "mengubur" peninggalan sejarah. Sebenarnya asal mulanya adalah dalam rangka mencari data poin untuk melengkapi statistik periodisitas (keberulangan) jenis-jenis bencana tertentu seperti gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, banjir bandang, longsor, dan sejenisnya. Dengan mendata sifat dan umur lapisan-lapisan yang diendapkan di daerah-daerah tertentu di muka bumi tersebut, maka saya akan mendapatkan lebih sedikit ketidakpastian siklus berulangnya bencana yang nantinya dipergunakan dalam mitigasi. Nah, kebetulan dalam riset-riset saya dan kawan-kawan dua tahun terakhir kami temukan indikasi peninggalan sejarah (purbakala?) yang terkubur oleh lapisan bencana tersebut... Di situ lah pertautannya!!!

Q: Oh begitu, soalnya dulu saya pernah pelajari sejarah tentang apa yang terjadi di bumi nusantara ini, baik secara spiritual juga melalui pelajaran dari buku sejarah danbuku lontar. Kalau menurut kang Andang bagaimana?..

A: Tidak ada salahnya menggabungkan pengetahuan spiritual untuk mempertajam irisan analisis intelektual. Malah beberapa kali saya bekerja bersama kawan-kawan yang punya kelebihan untuk menangkap "getaran" gelombang dari alam untuk lebih memfokuskan langkah; tapi pada akhirnya yang bisa diterima di kalangan akademisi versi mainstream ya hal-hal yang bisa dijelaskan secara natural (bukan supranatural). Tapi gak masalah juga, yang penting tujuan akhirnya tercapai: kemaslahatan bersama, kesadaran akan adanya budaya (tinggi) terdahulu dan pengetahuan tentang adanya siklus-siklus bencana, yang dengan itu kita bisa mengantisipasi kejadian berikutnya secara lebih berilmu dan tidak sekadar pasrah, taklid buta belaka...

Q: Saya masih ingat kalau orang tua saya, termasuk karuhun abdi aya bukuntuk, kitab peninggalan yang menceritakan kejadian sebelumnya juga tentang pulau Jawa/bumi Nusantara juga tentang gunung padang. Kalau urang sunda bilang Gunung Padang itu Gunung Sanghyang. Saya cuma senang membaca dan belajar tentang gejala alam yang sudah terjadi dan akan terjadi. Tapi saya pake ilmu spiritual dan geologi yang dulu pernah saya pelajari di sekolah dan dari orang tua saya..

A: Sippp. Kombinasi. Kita gunakan semua resources yang ada di diri kita maupun sekeliling kita untuk memahami sunatullah supaya bisa jadi berkah. Nah, kalau menurut buku peninggalan tersebut bagaimana cerita tentang Gunung Padangnya?

Q: Kerajaan yang ada sebelum Masehi, kalau di buku tersebut di sebut kerajaan Salaka Kuno. Kalau mau liat prasastinya ada di sebelah Selatan Gunung Padang. Letaknya dekat mata air, insyaAllah ada peninggalan yang di simpan oleh para karuhun supaya kita bisa belajar tentang apa yang telah terjadi. Tapi tulisannya pakai huruf sangkrit, bukan Palawa/Sangsekerta.

A: Saya sudah cek ke daerah Cihandeuleum, dua kilometer arah barat daya gunung Padang, dimana banyak mata-air dan bekas-bekas bangunan berundak (tapi belum pernah didata oleh Arkenas dan Balai). Mungkinkah lokasi itu yang dimaksud menyimpan prasasti? Harus dibongkar, karena masih tertutup hutan...

Q: Semua butuh perjuangan, tapi hati-hati kalau masuk daerah sana. Kalau bisa nembus sampe ke gua tempat penyimpanan prasastinya. Diantara gunung Padang sampe ke Cihandeleum ada satu peninggalan juga ada gua, coba di teliti lagi karena ada banyak peninggalan yang terpendam.

A: Kami rencanakan mendata daerah tersebut dengan geolistrik 3D dan juga georadar dan geomagnet, sehingga minimum dapat bayangan geometri bangunan yang hanya kelihatan bekas-bekasnya di permukaannya saja. Mudah-mudahan bisa nampak sesuatu sebelum kita serahkan ke ahli arkeologinya untuk ekskavasi nantinya..

Q: Amin. Ada lagi satu peninggalan di sekeliling Gunung Padang. Mudah-mudahan cepat terkuak kebenaran tentang tanah Jawa.

A: Saya juga dikasih tau tiga orang pertapa yang ada di Puncak gunung Padang selama kami survei sampai dengan Februari kemarin bahwa di daerah ke arah Cihandeuleum tersebut ada gua yang ada peninggalan sejarahnya, dan mereka titip pesan kalau menemukan gua tersebut tolong temukan juga rangka seorang pertapa yang mati di situ.

Q: Gua tersebut ada di bawah, tidak kelihatan kalau tidak dibuka dulu. Karena di dalam gua tersebut ada artefak peninggalan zaman kuno, juga tulisan yang seperti ada di Mesir. Tapi agak berbeda, gua tersebut agak luas dan dalam. Peninggalan gunung padang kaitannya sampe ke daerah Ciwidey, kang.

A: Ok, mudah-mudahan info-info tersebut dapat kita telusuri. Keep in touch.

Previous
Previous

Peak Oil di Indonesia? Ayo, Jangan Menyerah!

Next
Next

Beberapa Tantangan Geologi Indonesia yang Mengganggu Pikiran