Tentang Eksplorasi dan SM-IAGI (dan FGMI)

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Eksplorasi sumber daya geologi kita busung alias macet alias mejen alias memble salah satu penyebabnya karena kebanyakan jajaran pekerja geosain lebih menguasai software untuk mengelola data (istilah halus dari manipulasi data) sementara pengetahuan serta kemampuan analisis-sintesis geologinya sekadarnya saja.

Mata lulusan-lulusan baru geosains menangkap sinyal yang salah tentang kebutuhan industri ekstraktif kebumian akan tenaga eksporasionis-nya. Sinyal yang memancarkan iming-iming segera nyemplung di dunia kerja meski hanya sebagai teknisi — operator tukang klik komputer belaka yang lulusan kursus operator seminggu pun mampu memulainya.

Sinyal itu diperkuat juga sebagiannya oleh sistem pendidikan geologi instant, dalam kelas, template dan terstruktur kaku yang mengekang kebebasan berpikir dan tidak mengembangkan kognisi atas dasar pengalaman interaksi dengan batu, proses, dan bentang alam, tapi pada wejangan-wejangan.

Eksplorasi dan riset adalah dua sisi mata uang yang sama untuk membayar temuan-temuan baru sumber daya kebumian kita. Kegiatan himpunan - asosiasi profesinya mahasiswa-mahasiswa geosains kita pada umumnya terlihat keren kalau mengoperasikan software, memanipulasi data, menghitung-hitung dan merencanakan pengelolaan cadangan yang sudah ditemukan (lomba ngeklik software, lomba POD, lomba FS, dan sebagainya). Bukaannya lebih ke riset-riset dasar seperti memodelkan tektonika dan sedimentasi cekungan, metode-metode integrasi geologi permukaan dengan bawah permukaan, memahami overpressure dan gerakan fluida di cekungan dan trobosan alat-alat geofisika. Agak susah kita mengharapkan kemampuan analisis-sintesis geosains bisa berkembang secara lateral dalam situasi seperti itu. yang ada hasilnya sementara ini ya seperti yang kita sama-sama saksikan: generasi pasokan tenaga geosains baru yang lebih ahli jadi teknisi memanipulasi image bawah permukaan dan memodelkan perhitungan cadangan dan skenario pengembangan, tapi gagap dengan pertanyaan: “ke mana lagi kita harus mencari cadangan baru yang belum ditemukan?"

Seksi Mahasiswa IAGI (IAGI Student Chapter) dan FGMI (Forum GeoLogist Muda Indonesia): mohon kalau bisa mengambil porsi yang sering dilupakan oleh asosiasi profesi kebumian dan industri ekstraktif ini, yaitu porsi riset; porsi yang bener-bener geologi: back to basics, look at the rocks (kembali ke ilmu dasar, melihat batu!).

Previous
Previous

Sedimentologi Senin - Imbrikasi Kekacauan

Next
Next

Eksplorasi? Ntar Dulu, Ah!