Di Jenggala 1650 tahun pengalaman migas: VRF

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Saat menyadari diriku di antara kerumuman lebih dari 150 orang yang berkumpul di Griya Jenggala-nya Hilmi Panigoro hari Minggu 25 Oktober kemarin, aku mendapatkan sensasi aneh tentang siapa sesungguhnya kita-kita yang berkumpul itu. Kita adalah orang-orang yang pernah ikutan bersama-sama membangun sebuah prestasi besar perusahaan nomor satu yang bisa memproduksikan lebih dari 1,2 juta kaki kubik gas per hari, ditambah dengan lebih dari 40 ribu barel minyak per hari. Perasaan serupa juga mungkin pernah hinggap selewat di benak orang-orang yang pernah bekerja untuk Mobil, Caltex, IIAPCO, ARCO, MEDCO dan lain-lain, apalagi Pertamina, yang semuanya merupakan pentolan-pentolan operator produser migas di Indonesia. Menjadi bagian dari sesuatu yang besar dimulai ketika dia masih belum jadi sebesar itu, merupakan anugerah yang musti kita syukuri yang memberikan perasaan ikut berbangga melakukan sesuatu demi kebaikan bersama, walaupun pada dasarnya selalu terpulang di awalnya untuk kebaikan diri dan keluarga terdekat kita.

Kemudian kuhitung-hitung, di antara mereka yang hadir itu mungkin lebih dari separuhnya berada pada kisaran usia 55 - 65 yang masih memungkinkan untuk menyumbangkan pemikiran dan pengalamannya walaupun secara pasif dengan memberikan konsultansi pada saat-saat tertentu tanpa harus continuous, apalagi jika digabung dengan kegiatan travelling ringan, leisure, melihat-lihat daerah-daerah penghasil migas seluruh Indonesia.. Kenapa tidak? Kenapa tidak kutawarkan saja, kalau-kalau ada yang berminat untuk melakukan hal-hal seperti itu: bercerita, menjawab pertanyaan, melemparkan komentar terhadap permasalahan aktual di bidang oil and gas yang dihadapi oleh stakeholder di daerah. Mereka mempunyai potensi jadi narasumber teknis tidak tetap dari Dewan Pakar FKDPM (Forum Konsultansi Daerah Penghasil Migas), terutama apabila memang mereka sedang tidak terikat secara permanen pada suatu perusahaan tertentu dan dengan demikian menyandang kepentingan perusahaan (baca: KKKS) tersebut dalam berkeliling Indonesia membimbing FKDPM di daerah-daerah.

Hanya ide liar saja, ketika berada di suatu gabungan orang-orang yang punya jam terbang gabungan total mungkin lebih dari 15x150 alias 1650 tahun pengalaman di bidang migas dari geologi, geofisik, reservoir, drilling, production, legal, finance, accounting, logistics, processes, transport, pipeline, HRD, training, administration, security, safety, lingkungan, medis, humas, IT, dan lain sebagainya. Ide yang keluar dari ketakjuban berada di dalam kumpulan energi yang punya total ekivalensi pengalaman 1650 tahun (minimum) tersebut, benar-benar once in a life time. Apalagi semua yang ada di ruangan itu nampaknya punya hubungan yang jauh lebih erat ikatan energinya daripada sekadar reunion SD, SMP, SMA, atau bahkan perguruan tinggi. Karena masa bersama-sama mereka yang ada di ruangan tersebut kemungkinan bisa lebih dari 10 - 15 tahunan, sementara dalam reunion kawan-kawan sekolah sesaat mungkin hanya tiga atau paling lama lima tahun saja pernah bersama-sama. Luar biasa!!! Kesetia-kawanan yang bisa saja muncul (dan sudah terjadi selama ini), adalah kesetia-kawanan yang jauh lebih nyata terbukti dan bermanfaat mengantar mereka semua yang ada dalam satu ruangan tersebut mengarungi 10, 15, 20 tahun atau lebih mengabdi di industri migas Indonesia. Bukan hanya sekadar tiga atau lima tahunan masa-masa sekolah. Bukan sekadar nostalgia. Tapi kenyataan itu akan terus ada.

Vivat VRF!!!

(Vico Retiree Forum)

Previous
Previous

Mencari Minyak di Sumur Kering (Well Post Mortem - Dry Hole Analyses - Dry Hole Revival)

Next
Next

Mengupas Sihapas, Menyapa Telisa, di Gunung Tua