Mencari Minyak di Sumur Kering (Well Post Mortem - Dry Hole Analyses - Dry Hole Revival)

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

(Cuplikan dari white paper Exploration Think Tank Indonesia untuk percepatan penambahan produksi migas Indonesia 2008.)

Ribuan sumur eksplorasi (bukan produksi) di Indonesia ada yang berstatus dry holes ada pula yang berstatus temuan yang kemudian dikembangkan sebagai lapangan dengan melakukan pemboran sumur-sumur pengembangan/produksi mengikuti sukses sumur eksplorasi tersebut. Sumur-sumur kering alias dry holes tersebut ternyata bisa juga gagal eksplorasi karena gagal evaluasi.

Sumur-sumur dry holes bisa jadi gagal evaluasi karena:

  1. Kesalahan mekanis

  2. Kekurangan dana

  3. Prioritas ekonomi

  4. Konsep / teknologi lama

  5. Kesalahan interpretasi

Beberapa Angka

Jumlah sumur dry holes Pertamina ada 364 (data tahun 2004). Sementara itu jumlah lapangan yang dimiliki Pertamina 162. Dengan asumsi setiap lapangan ditemukan dengan satu sumur eksplorasi dan satu sumur delineasi, dan semua sumur dry holes adalah sumur eksplorasi, maka jumlah sumur eksplorasi Pertamina = (162x2) + 364 = 688 sumur. Dengan demikian COS (chance of success) pemboran eksplorasinya = 324/688 = 47%. Lumayan, masih klop dengan trend COS lima tahun terakhir di Indonesia yang berkisar dari 41 - 50%. COS tersebut masih bisa ditingkatkan apabila kita mempertimbangkan bahwa tidak semua dry holes adalah dry holes. Lho?

Contoh soal:

  • Cekungan Jambi – Pertamina
    Dari 22 sumur eksplorasi, 11 menjadi lapangan, sisanya yang 11 lagi dianggap dry holes. Ternyata dari 11 dry holes (setelah di re-evaluasi) ada lima sumur (hampir 50%) yang gagal evaluasi dan kemungkinan akan menjadi “discovery” jika dilakukan re-entry

  • Cekungan Kutai – Offshore Utara
    Dari tujuh sumur eksplorasi dry holes, tiga gagal evaluasi (hampir 50%).

  • Cekungan Sumatra Tengah – Ex Hudbay/Lasmo
    Dari delapan sumur eksplorasi dry holes, dua gagal evaluasi (25%).

Implikasi:

  • Selalu perhatikan apabila perusahaan-perusahaan migas me-relinquish daerahnya, kalau-kalau ada sumur-sumur indikasi migasnya yang dapat dievaluasi ulang sehingga kemungkinan bisa dikelola untuk menambah temuan cadangan dan produksi Indonesia

  • Masih banyak opportunity untuk melakukan dry hole revivaldi ex-sumur-sumur eksplorasi gagal kita di Indonesia dalam rangka percepatan penambahan cadangan dan produksi migas Indonesia

Usulan:

Mewajibkan semua KKKS (+ Pertamina) untuk melakukan study dry hole di semua sumur-sumur “gagal” eksplorasi dalam blok KKS.

Previous
Previous

Laut Timor Tercemar Tumpahan Crude dari Blowout Sumur Montara - NW Shelf Australia

Next
Next

Di Jenggala 1650 tahun pengalaman migas: VRF