Tentang Tar dan Aspal itu

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Ada dua waktu ketika tar dan aspal menggenangi rongga batu.

Saat migrasi dan pemerangkapan hidrodinamik yang melibatkan air tanah dari recharge area yang akuifernya nyelup ke dapur hidrokarbonnya dan subcrop discharge-nya masih di bawah bumi sana, dan..

Saat minyak sudah tenang-tenang menggenang dalam perangkap reservoir lalu kemudian keseluruhannya terpapar ke air tanah, baik karena pengangkatan - ekshumasi, ataupun karena perangkapnya dipotong sesar yang mengalirkan air segar dari atas tanah.

Dua-dua waktu di atas itu: melibatkan bakteri yang memakan habis yang ringan-ringan dan manis-manis, meninggalkan tar dan aspal terkapar (biodegradasi); atau melibatkan aliran "kencang" yang mencuci fraksi ringan menyisakan fraksi berat si tar dan aspal (water-washing).

Di Badak C-1A reservoir kasus tar-nya karena yang pertama (hidrodinamika).

Di Buton sana kasus aspal-nya kemungkinan karena yang kedua (patahan dan ekshumasi akses air tanah).

Nah, kalau kita jumpai tar dan aspal di dalam cutting batuan, bayangkan saja sendiri kira-kira apa yang terjadi.

Previous
Previous

Eksplorasi? Ntar Dulu, Ah!

Next
Next

Surat dari Kawan: Sore Hari