Ma'rifat Batu

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Kita kenal tiga jenis batuan: batuan sedimen, batuan metamorf, batuan beku.

Dari semua jenis batuan itu, batuan sedimen lah yang paling manusiawi, karena proses pembentukannya juga mencakup kondisi di mana manusia dapat melakukan kegiatan hidupnya sehari-hari.

Mungkin saja manusia bisa bermetamorfosis, tapi sampai sekarang baru cerita-cerita fiksi ilmiah yang mengurai kemungkinan perubahan intra-fasa fisik manusia yang bermetamorfosis. Meskipun demikian: metamorfosis jiwa batiniah menjadi hal yang biasa terjadi dalam kehidupan kita. Batuan metamorf menjadi cermin minimal usaha profanisasi hidup manusia untuk menggapai sempurna kembali ke hadirat-Nya.

Batuan beku adalah puncak ma'rifat kita. Meleburkan padatan menjadi gas dan cairan di kedalaman; untuk kemudian mengalirkannya kembali ke permukaan atau dekat permukaan; menjadi material baru yang segar, keras, dan padat yang tak lagi punya jejak batuan asal.

Para ahli batuan metamorf apalagi batuan beku, insyaAllah sudah lebih tunduk patuh dalam tafakur perubahan batin dan ma'rifat yang menyeluruh, dibanding dengan yang baru menyerap dimensi manusiawi dari ayat-ayat tentang batu ini.

Meskipun banyak juga sedimentologist yang memahami diagenesis, bahkan sampai ke basin-analysis.

Previous
Previous

Kesadaran (Solidaritas) Geologi untuk Arkeologi Indonesia

Next
Next

Masalah Klasik: Expat versus Nasional