Delta-delta Jiwa Merdeka: dari "Confined" ke "Unconfined", dari Sesuatu yang Terbatas Kemudian Dilepaskan Dibebaskan

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Saat terlepas bebas itulah maka delta mengendap. Asalnya dari daratan (terrestrial), disalurkan lewat aliran sungai, masuk ke tubuh air yang lebih besar (danau atau laut) dan bentuknya positif (menjorok ke danau/laut). Berturut-turut tiap lapisan lepasan baru sedikit menggerus bagian atas delta yang lama kemudian mengendap di bagian depannya. Begitulah terus menerus berlangsung berulang-ulang, delta melakukan progradasi. Kalau tidak maju ke depan, kalau tidak progradasi, maka namanya bukan delta. Delta adalah bentuk terkecil fractal proses pengendapan. Seperti juga kita semua: akan mengendap karena dibebaskan, akan kehilangan besaran vektor velocity ketika mencebur ke perairan terbuka dari saluran sempit jiwa yang terbatas; akan kehilangan energi ketika terserap di keluasan cinta, lautan lepas, tempat sukma diendapkan.

Ada sungai, ada luasan air tempat berlabuh, tapi tak ada bentuk positif, maka namanya adalah estuarin, tempat air pasang mengelusnya halus dan air surut mencabiknya kasar menghasilkan punggungan penahan pasut (tidal bar ridge) di mulut-mulut sungai terbuka (flaring) bak ujung lebar terompet sangkakala.

Ada sungai berujung bentuk positif masuk ke lembah tanpa luasan air di dalamnya, maka sebutlah dia kipas aluvial (aluvial fan), yang harus selalu berasosiasi dengan sesar normal aktif. Kalau tidak ada sesar normal aktif yang terus menerus membuat relief antara sungai pemasok sedimen dengan lembah di bawahnya, maka bersamaan dengan berlalunya waktu, relief tersebut akan tergerus (levelling off) menuju kesetimbangan gradasi baru yang lebih continue: hilanglah kipas aluvial itu, jadi sungai biasa saja. Benar-benar sungai biasa saja. Demikianlah selalu: setiap ada aluvial fan, maka sesar normal harus selalu aktif dengan kecepatan pergerakan vertikal melebihi kecepatan penggerusan sungai itu sendiri. Ssssst.... Kalau lembahnya berisi air, bisa jadi danau, atau teluk di laut ataupun seaway, atau bahkan laut terbuka, maka aluvial fan itu jadi fan delta, yaitu delta yang berasosiasi dengan sesar normal aktif.

Ada luasan air tempat berlabuh, ada bentukan positif ditepiannya — yang menjorok ke tengah badan air, tapi tidak ada sungai yang menyuplai sedimen ke penjorokan positif tersebut, maka dia adalah spit bar, barrier bar, barrier island, atau sekedar tombolo: yang bukan sedimen aktif tapi relic atau sisa dari morfologi pinggir pantai yang tergerus selektif karena struktur atau sebab lainnya.

Untuk menjadi delta yang sempurna, pengendapan jiwa jiwa, maka tiga syarat sungai aliran hidup, laut/danau yang luas menerima, dan bentuk positif progresif progradasi, itu semua harus ada, lengkap bertahta.

 
Delta-Delta Jiwa Merdeka 2.jpg
Previous
Previous

Exploration Geologist: Lateral Thinker: Anomaly Picker

Next
Next

Simple Complicated Geology (Keruwetan Geologi yang Sederhana) - Sequence Stratigraphy