(Tidak Semua Mesozoik di Indonesia Hanya Menghasilkan Gas)

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Tidak semua Mesozoik di Indonesia hanya menghasilkan gas; ada juga minyak yang digenerasikan dan atau bersarang di dalamnya; di Bula, Seram, misalnya. Kalau gas Mesozoik di Vorwata, Roabiba dan di sekitar Bintuni sana punya saudara di selatan di Abadi Masela, bukan tidak mungkin minyak di Bula juga punya kerabat di sepanjang rangkaian petroleum system serupa di seputaran Banda. Kita saja yang kurang jeli menelisiknya.

Tidak semua cekungan busur muka dingin heat-flownya; daerah-daerah yang dialasi terrain mikro-kontinen — meski ada di busur muka — akan tetap menghasilkan aliran bahang yang menyala-nyala; di Manna Bengkulu dan Meulaboh, misalnya. Kalau seismik di sepanjang Samudra Hindia selatan Jawa dari Yogja sampai Jember sana ternyata masih juga menampakkan struktur-struktur sesar bongkah; bukan tidak mungkin daerah daratan di Sentolo, Pacitan, Kediri, dan Lumajang juga dialasi sesar-sesar bongkah yang sama yang cukupi aliran panasnya untuk membentuk minyak dan gas bumi mengisi tinggian muda atau (apalagi jika ada juga) Mesozoik di bawah sana. Kita saja yang takut dan malas berisiko mengakusisi datanya.

Tidak semua geologist yang mengaku diri sebagai eksplorasionis hanya pesimis-pesimis saja, mendaur ulang konsep-konsep lama dan tidak berani merombak cara pikir barunya untuk eksplorasi migas Indonesia.

Dan saya yakin: itu adalah anda!!

Previous
Previous

Eksplorasi itu Tidak (Harus) Mahal, Eksplorasi itu Harus Cerdik

Next
Next

(Heboh Info Katastrofe Geologi Pagi-Pagi — untuk Direnungi)