Dialog Akhir Tahun 2009: 3 Ungkapan IAGI ke Menteri ESDM yang Baru

Dirilis pertama di Facebook pribadi.

Dalam kesempatan menghadiri undangan ngopi pagi-pagi (coffee morning) bersama menteri ESDM dan stakeholder-nya 31/12/09 08:00-10:00, sekaligus membahas kinerja dan target ESDM (2009 and the next five years), dan atas seizin pak Presiden juga Sekjen IAGI, aku coba sampaikan tiga hal:

  1. Mitigasi bencana geologi mohon dimasukkan dalam laporan kinerja dan target ESDM. Karena dari berbagai uraian yang dipaparkan sama sekali tidak disinggung tentang besaran dana, pencapaian program, dan target mitigasi tahun-tahun mendatang. Padahal di bawah ESDM ada badan geologi yang tupoksinya mitigasi bencana. Dan selama ini kita tau bahwa mitigasi selalu sepi dari riuh rendah program dan bujet, sementara kalau dilakukan mitigasi yang benar (baik program maupun bujetnya) maka pencapaian-pencapaian portofolio ESDM lainnya (bahkan pencapaian departemen lain pun) akan terlindungi dan terkurangi risikonya dari kerugian akibat bencana. Menanggapi ungkapan tersebut, seolah-olah Menteri dan segenap jajaran dirjen dan sekjennya di depan agak tersadar (saling berbisik satu dengan lainnya) dan menyatakan bahwa "kritikan" dari IAGI itu sangat diapresiasi dan mereka sangat berterimakasih. Akan dipertimbangkan untuk me-reformat pelaporan kinerja dan target ESDM dengan memasukkan juga hal-hal terkait dengan mitigasi-Badan Geologi di dalamnya.(Beberapa orang setelah acara berkomentar: untung ada IAGI yang mengingatkan menteri ESDM baru bahwa ada Badan Geologi di bawahnya, jadi dia akan ingat terus bahwa dia punya stakeholder ahli geologi juga, termasuk yang bergerak di bidang mitigasi.)

  2. Mengingatkan ESDM untuk segera membuat aturan-aturan pembuangan air dewatering CBM yang sudah akan mulai tahun depan ini, jangan sampai terlambat, karena toxic nature dari air CBM dan massive volume-nya bisa jadi masalah lingkungan. Menanggapi hal ini, Dirjen Migas menyatakan bahwa aturan-aturan tersebut sedang disiapkan di Direktorat Keteknikan, dan mudah-mudahan pas mulai pilot-pilot project dewatering dilakukan tahun depan 2010, aturan2-aturan tersebut sudah siap diimplementasikan (KLH regulasi umumnya, ESDM regulasi teknisnya). Dukungan/kontribusi IAGI dalam pembuatan aturan-aturan tersebut sangat diperlukan.

  3. Perjuangkan plow back signature bonus kembali ke sektor ESDM untuk meningkatkan perolehan data eksplorasi migas indonesia, spec survey, dan sebagainya. Dengan demikian bargaining kita kepada investor dan calon investor migas akan jadi lebih kuat. Bukan hanya sekadar mengutak-atik term PSC saja yang perlu kita lakukan untuk menarik investor, tapi menambah data dan informasi potensi migas Indonesia lewat survei umum dan eksplorasi pendahuluan (remote sensing, gravity, magnetic, seismik regional, studi-studi cekungan, dan sebagainya, juga perlu dilakukan oleh pemerintah. Bukan semata-mata mengandalkan investor (asing) untuk mendapatkan data negeri kita sendiri, tapi juga menggunakan dana plow-back signature bonus tadi untuk melakukannya. Dalam tanggapannya, Menteri maupun Dirjen ESDM (terutama) mengharapkan dukungan semua pihak untuk bisa memperjuangkan anggaran tersebut ke Departemen Keuangan? (Ke Presiden barangkali.)

Sebenarnya ada lagi beberapa point yang ingin kusampaikan, diantaranya:

  • Kenapa koq proyeksi produksi migas kita lima tahun ke depan pesimistis sekali, padahal nilai investasi migas kita lumayan meningkat beberapa tahun terakhir ini (sebenarnya yang lebih kusoroti adalah bagaimana kinerja pemerintah dalam meng-enforce investasi migas yang ada supaya bisa menghasilkan temuan-temuan baru.)

  • Bagaimana nasib stranded gas kita di berbagai tempat di offshore maupun onshore, mestinya kita bisa manfaatkan itu menyikapi permintaan revolusioner PLN (Dahlan Iskan) untuk mengganti diesel-diesel dengan gas sebagai sumber listrik sehingga kita bisa menghemat puluhan triliun tiap tahun.

Tapi karena waktu hanya cukup untuk sembilan orang penanya, dan aku adalah penanya terakhir maka aku cukupkan saja dulu tiga ungkapan diatas.

Mudah-mudahan ada gaungnya.

Previous
Previous

Back to Basic Corner

Next
Next

Lapisan Tegak di Putak: Kesadaran Atas dan Bawah, Menghujamkan Bidang Patahan Berbeda Arah